Text
Rumah Ilalang
Selepas kematian Tabita, Tania tampak begitu terpukul. Jenazah Tabita tak bisa dimakamkan. Ia ditolak di mana pun. Tidak di pemakaman muslim, maupun hanya untuk mendapatkan pelayanan kematian dari gereja. Kolom agama di KTP Tabita memang Islam, tapi di tahun-tahun akhir hidupnya, banyak orang yang melihat Tabita rutin mengikuti misa Minggu. Pelayanan kematian itu tak dapat diberikan karena--meski Tabita rajin mengikuti misa, tak sekalipun ia terdaftar sebagai warga jemaat. Terlebih, ia adalah seorang waria. rnrnUsaha Tania memperjuangkan hak-hak kemanusiaan bagi sahabatnya untuk dimakamkan dengan layak, mempertemukannya pada kenyataan yang lain. Tentang latar belakang keluarganya, tentang keluarga Gosvino--pria seminarian yang mati-matian dicintai Tabita, tentang kelamnya rasa iri di antara para waria dan tentang dunia yang semakin tak manusiawi. rnrnSemuanya seperti rumah yang dibangun dari ilalang. Rapuh. Mudah terbakar dan diterbangkan angin.
0607-2020-PU | 813 JUL r | Secondary and Pre-University's Library (Pre-University) | Tersedia - Bahasa Indonesia |
Tidak tersedia versi lain