Text
Yang Belum Usai : Kenapa Manusia Punya Luka Batin
Frasa “Kenapa Manusia Punya Luka Batin?” dipilih oleh Pijar Psikologi untuk menjadi pembuka dari bulu “Yang belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?”. Selama ini konsepsi bahwa luka batin akan dengan sendirinya sembuh seiring berjalannya waktu dan pada akhirnya kita akan mampu memanfaatkan orang-orang yang telah menyakiti hati kita dan trauma ini akan pasti hilang dan kita akan menjadi baik-baik saja kedepannya. Pernyataan tersebut keliru. Dimana saat kita ingin menyembuhkan luka batin bukan merupakan sebuah pekerjaan yang pasif dan kita tidak bisa mengandalkan waktu dengan tujuan waktu akan menyembuhkan. Sebuah luka untuk disembuhkan merupakan sebuah pekerjaan aktif dan kita sebagai seseorang arus menyiapkan energi, waktu, biaya, dan juga komitmen diri kita untuk sembuh dari luka batin tersebut yang sudah lama tertumpuk entah dari kapan.
Luka batin sama dengan luka fisik yang perlu untuk dibersihkan dengan air, diobati, di balut, proses penyembuhan, menjadi kering dan kemudian akan sembuh seutuhnya. Sama dengan luka batin yang ada dalam seseorang yang membutuhkan proses pengobatan agar tidak memburuk hingga menjadi busuk di dalam diri seseorang. Dalam setiap luka fisik juga memiliki macam-macam kasus sehingga membutuhkan penangan dan perawatan yang berbeda-beda juga. Jika dilakukan intervensi yang diberikan tidak tepat, luka di tubuh juga bisa mengalami infeksi, membengkak, dan akan menjadi lebih parah, sama dengan luka batin di dalam seseorang yang seseorang tersebut mengetahui luka seperti apa yang kita miliki dan harus mengetahui dan memahami langkah-langkah seperti apa yang tepat untuk menjadi sembuh.
11972-2022-PU | 155.25 PSI y | Secondary and Pre-University's Library (Pre-University) | Tersedia - Bahasa Indonesia |
Tidak tersedia versi lain