Text
Yuk, Membuat Alat Peraga Edukatif dari Barang Bekas
Di era yang sudah maju ini, berkat kemajuan teknologi yang canggih, berbagai kebutuhan mudah terpenuhi. Ada banyak manfaat yang bisa didapat oleh masyarakat dari kemajuan teknologi. Namun, kemajuan teknologi juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan sosial. Salah satunya yaitu, akibat jumlah konsumsi dari pengolahan pabrik sangat besar, sehingga banyak sampah dan barang bekas yang tidak dipakai lagi. Masyarakat modern mudah berganti gaya atas bahan pakaian dan barang-barang lainnya, sehingga banyak barang bekas yang berceceran menjadi sampah. Akibatnya, lingkungan sosial sesak dengan sampah.rnrnMaka dari itu, buku kecil ini hadir sebagai upaya untuk mengurangi sampah yang berupa barang bekas berlebihan untuk diubah agar menjadi sesuatu yang lebih unik, menarik, dan bermanfaat. Sederhananya, di dalam buku ini berisi tentang tutorial daur ulang barang-barang bekas yang cocok diajarkan untuk anak-anak sejak dini, khususnya melalui lingkungan sekolah. Sehingga penumpukan barang bekas yang akan menjadi sampah akan berkurang. Selain itu, masyarakat kita akan memiliki kreativitas yang bisa dikembangkan lebih lanjut dari metode yang disajikan melalui tutorial di dalam karya ini.rnrnBarang-barang bekas yang bisa dijadikan sebagai bahan kreasi-edukatif bagi anak-anak yaitu botol atau gelas plastik. Barang bekas tersebut misalkan bisa dibuat menjadi lebah mainan (hlm. 22). Juga bisa dibuat menjadi capung-capungan (hlm. 25). Barang bekas yang dibuat menjadi lebah mainan atau capung-capungan tersebut bisa menjadi alat peraga bagi para anak didik di sekolah. Sehingga, para guru tidak harus bersusah payah untuk menumbuhkan kreativitas para anak didik guna menjadi generasi masa depan yang penuh dengan kemampuan yang mandiri untuk mengurangi sampah atau barang bekas di lingkungan masyarakat.
0678-2020-PU | 730 MUK y | Secondary and Pre-University's Library (Pre-University) | Tersedia - Bahasa Indonesia |
Tidak tersedia versi lain