Text
Kapitan Pedang Panjang
Beberapa hari ini pedang panjang Eyang Djagad bersinar. Membuat aku sedikit ketakutan. Bahkan, aku melarang Rose untuk masuk ke kamarku. Aku mencoba menyimpan pedang itu ke dalam lemari, namun sinarnya justru kian kuat dan berpendar, seakan-akan lemariku menjadi sebuah lemari ajaib yang bersinar. Jadi, kembali aku keluarkan dan pedang itu kembali bersandar di pojok kanan di depan tempat tidurku. Aku mulai ketakutan, memikirkan kemungkinan hantu Rendra kembali. …. Syut! Syut! Syut! Aku melihat orang yang menyerangku pindah menyerang Kapten Darmo. Ia kewalahan menghadapi enam orang. Aku datang membantunya, tapi kemudian seseorang muncul dengan topi lebar berbulu dan bersenapan pendek kemudian menembak Kapten Darmo. Dooor! “Kapten!” Kapten Darmo terkapar berlumur darah. Aku mendekati dan memangku kepalanya. Ia tidak sempat berkata apa-apa, hanya menyerahkan pedang panjangnya yang penuh darah ke tanganku. Lalu, ia mengembuskan napasnya sebelum aku sempat menuntunnya berdoa.
1436-2014-SC | 813 BAS k | Secondary and Pre-University's Library (Secondary) | Tersedia - Bahasa Indonesia |
Tidak tersedia versi lain