Text
Rafilus
Rafilus mati dua kali. Kemarin dia mati. Hari ini, tanpa pernah hidup kembali, dia mati lagi. Dia berkaki dua, berjalan seperti manusia biasa, akan tetapi langkah-langkah kakinya menimbulkan derap bagaikan kendaraan berat.
Budi Darma meminjam suara Tiwar untuk menuliskan hidup Rafilus dan tokoh-tokoh ajaib lainnya. Budi Darma membongkar tiap sudut pikiran manusia. Menghadirkan hal-hal absurd yan gtak terpikirkan oleh kebanyakan orang. Rafilus dengan segala keunikannya menjadi cermin akan keragaman psikologis manusia—polos sekaligus kompleks.
***
“Dalam kisah manusia magis bernama Rafilus, niscaya kita temukan benderang mutiara-mutiara perenungan.” —Dee Lestari, penulis
“Budi Darma—seorang pengarang cerdas, teliti, sekaligus ‘nakal’—menggambarkan kompleksitas dengan ketelatenan yang nyaris mengerikan.” —Intan Paramadhita, penulis
“Prosa-prosa Budi Darma adalah dunia jungkir balik. Kejam, absurd, dan menakutkan.” —Nirwan Dewanto, sastrawan
“Inilah novel pertama Indonesia yang nyaris sekali tidak menggunakan dialog.” —Maman S. Mahayana, kritikus sastra
1450-2017-PU | 813 DAR r | Secondary and Pre-University's Library (Pre-University) | Tersedia - Bahasa Indonesia |
Tidak tersedia versi lain