Text
Kucing & Tikus
Kucing dan Tikus adalah buku yang ditulis Günter Grass tak lama sesudah The Tin Drum, dan memiliki latar yang sama dengan novel sebelumnya itu: kota Danzig selama Perang Dunia II. Tetapi, jika The Tin Drum mencapai efek kumulatif luar biasanya melalui gaya bersayap dan picaresque, Kucing dan Tikus bertumpu pada keringkasan dan kepadatan.
Cerita provokatif ini berpusat pada kenangan kuat pengarang pada sebuah adegan masa remaja di mana seekor kucing hitam terprovokasi untuk menonjok “tikus”—jakun menonjol—Mahlke, temannya. Kejadian ini mengawali rangkaian liar peristiwa-peristiwa yang sangat bergaya Grass, yang akhirnya bermuara pada Mahlke yang menjadi pahlawan nasional. Berkat kepiawaian bertutur Grass yang luar biasa, Kucing dan Tikusmenjadi sangat menghibur, kuat, dan penuh episode-episode jenaka, tentang kelangsungan kualitas individu manusia di zaman perang dan politik yang dikendalikan negara ini. —The New York Times Book Review
***
0581-2020-PU | 813 GRA k | Secondary and Pre-University's Library (Pre-University) | Tersedia - Bahasa Indonesia |
Tidak tersedia versi lain